Langsung ke konten utama

I. RUANG LINGKUP PROFESI TEKNISI AKUNTANSI | ETIKA PROFESI



PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP PROFESI TEKNISI AKUNTANSI

 

Definisi Profesi

Profesi adalah bagian dari pekerjaan, tetapi tidak semua pekerjaan adalah profesi karena profesi ini membutuhkan keahlian. Sebagai contoh, rumah tangga adalah satu bentuk pekerjaan, tetapi tidak profesi untuk pekerjaan domestik bisa dilakukan oleh siapa saja dengan apapun latar belakang pendidikan. Kegiatan profesional atau pekerjaan yang selalu dikaitkan dengan sumpah dan janji agama. Meskipun profesional artinya harta yang dimiliki oleh seseorang yang dari segi teknis dan operasi yang dideinisikan dalam batas etika profesional. Pekerjaan dianggap sebagai profesi yang jika ia memiliki itur-itur berikut :

1. Memiliki keterampilan (keahlian).

2. Memiliki kode etik sebagai kode standar moral perilaku.

3. Memiliki tanggung jawab profesional dan integritas pribadi.

4. Memiliki dedikasi kepada kehidupan publik.

5. Otonomisasi organisasi profesional menunjukkan bahwa manajemen organisasi.

6. Sebagai anggota salah satu organisasi profesional untuk mempertahankan keberadaan

 

Definisi Teknisi  Akuntansi

Akuntansi berasal dari kata asing yang berarti ketika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia adalah menghitung atau akun. Akuntansi yang digunakan dalam hampir semua kegiatan bisnis di seluruh dunia untuk membuat keputusan sehingga disebut sebagai bahasa bisnis.

 Teknisi akuntansi adalah teknisi yang kompeten untuk menjadi kuasa eksekutif dalam pembukuan dunia bisnis, lembaga pemerintah dan lembaga lainnya Teknisi akuntansi, lebih biasa disebut pembukuan atau petugas akuntansi, yang dipekerjakan oleh perusahaan untuk merekam proses dan membuat laporan keuangan.

 

PRINSIP – PRINSIP ETIKA PROFESI DALAM BIDANG AKUNTANSI

a. Tanggung Jawab:

Dalam menjalankan tanggung jawab sebagai seorang profesional,anggota harus menjalankan pertimbangan moral dan profesional secara sensitive.

b. Kepentingan Publik:

Anggota harus menerima kewajiban mereka untuk bertindak sedemikian rupa demi melayani kepentingan publik, menghormati kepercayaan publik, dan menunjukan komitmen atas profesionalisme.

c. Integritas:

Untuk memelihara dan memperluas keyakinan publik, anggota harus melaksanakan semua tanggung jawab profesinal dengan ras integritas tertinggi.

d. Objektivitas dan Independensi:

Seorang anggota harus memelihara objektivitas dan bebas dari konlik kepentingan dalam menunaikan tanggung jawab profesional.Seorang anggota dalam praktik publik seharusnya menjaga independensi dalam faktadan penampilan saat memberikan jasa auditing dan atestasi lainnya

e. Kehati-hatian (due care):

Seorang anggota harus selalu mengikuti standar-standar etika dan teknis profesi terdorong untuk secara terus menerus mengembangkan kompetensi dan kualitas jasa, dan menunaikan tanggung jawab profesional sampai tingkat tertinggi kemampuan anggota yang bersangkutan

f. Ruang Iingkup dan Sifat Jasa:

Seorang anggota dalam praktik publik harus mengikuti prinsip-prinsip kode Perilaku Profesional dalam menetapkan ruang lingkup an sifat jasa yang diberikan

 

PRINSIP - PRINSIP ETIKA PROFESI TEKNISI AKUNTANSI INDONESIA

1. Tanggung jawab Profesi

Dalam melaksanakan tanggung-jawabnya sebagai profesional, setiap anggota harus senantiasa menggunakan pertimbangan moral dan profesional dalam semua kegiatan yang dilakukannya.

2. Kepentingan Publik

Setiap anggota berkewajiban untuk senantiasa bertindak dalam kerangka pelayanan kepada publik, menghormati kepercayaan publik, dan menunjukkan komitmen atas profesionalisme.

3. Integritas

Untuk memelihara dan meningkatkan kepercayaan publik, setiap anggota harus memenuhi tanggung jawab profesionalnya dengan integritas setinggi mungkin.

4. Obyektiitas

Setiap anggota harus menjaga obyektivitasnya dan bebas dari benturan kepentingan dalam pemenuhan kewajiban profesionalnya.

5. Kompetensi dan Kehati-hatian Profesional

Setiap anggota harus melaksanakan jasa profesionalnya dengan kehati-hatian, kompetensi dan ketekunan, serta mempuyai kewajiban untuk mempertahankan pengetahuan dan keterampilan

profesional ada tingkat yang diperlukan untuk memastikan bahwa klien atau pemberi kerja memperoleh manfaat dari jasa profesional yang kompeten berdasaran perkembangan praktik, legislasi dan teknik yang paling mutakhir.

6. Kerahasiaan

Setiap anggota harua menghormati kerahasiaan informasi yang diperoleh selama melakukan jasa profesional dan tidak boleh memakai atau mengungkapkan informasi

tersebut tanpa persetujuan, kecuali bila ada hak atau kewajiban profesional atau hukum untuk mengungkapkannya.

7. Perilaku Profesional

Setiap anggota harus berperilaku yang konsisten dengan reputasi profesi yang baik dan menjauhi tindakan yang dapat mendiskreditkan profesi.

8. Standar Teknis

Setiap anggota harus melaksanakan jasa profesionalnya sesuai dengan stsndar teknis dan stsndar profesional yang relevan. Sesuai dengan keahliannya dan dengan berhati-hati, anggota mempunyai kewajiban untuk melaksanakan penugasan dari penerima jasa selama penugasan tersebut sejalan dengan prinsip integritas dan obyektivitas.

 

 

Postingan populer dari blog ini

H. PENANGANAN TELEPON DENGAN MENGGUNAKAN BAHASA INGGRIS | KORESPONDENSI | 8

  PENANGANAN TELEPON DENGAN MENGGUNAKAN BAHASA INGGRIS 1. Penanganan Telepon secara Umum a. Saat memulai percakapan, hindari penggunaan kata ’hey’ atau ’hello’, karena kurang sesuai digunakan dalam percakapan formal dalam kantor. Gunakan kata ’good morning’ atau ’good afternoon’ sesuai dengan kondisi waktu bertelepon. b. Berbicaralah dengan menyenangkan dan tidak menyinggung perasaan. Tetaplah bersabar dan tidak terpancing emosi meskipun mendapat perlakuan yang kurang baik. Jika mendapat respons atau complaint dari klien, ucapkan ’I am sorry for the inconvenience’ atau ’We do apologize for the inconvenience’. c. Setelah mengucapkan maaf, coba berikan bantuan pada klien tentang masalah mereka. Gunakan kaljmat tanya ’How may we can help you ?' atau ’How I can be assistance?’ kepada klien. d. Sebelum mengakhiri pembicaraan, tawarkan bantuan yang mungkin masih dibutuhkan. Apabila tidak, ucapkan terima kasih dan salam penutup dengan kalimat ’Glad to be able of assistance’ atau

G. BAGIAN-BAGIAN MICROSOFT WORD DAN TAMPILAN MICROSOFT WORD

  BAGIAN-BAGIAN MICROSOFT WORD DAN TAMPILAN MICROSOFT WORD A. Pengertian Tampilan Microsoft Word atau  User Interface Word Tampilan Microsoft Word  adalah setiap tampilan pada Word yang digunakan pengguna mengakses semua fitur untuk membuat dokumen. Untuk mempelajari ms word dengan lebih mudah, perlu dipahami mengenai fungsi setiap tampilan tersebut. Di bidang design software, tampilan ini disebut dengan  user interface  atau antarmuka Microsoft Word. Sebagai pengembang software terpopuler, Microsoft selalu mengedepankan  user friendly  untuk design setiap softwarenya. Hal ini bertujuan untuk mempermudah pengguna software ( brainware ) mengoperasikan dan mempelajari Word. B. Fungsi Bagian-Bagian Microsoft Word Terdapat beberapa tampilan utama yaitu: Workspace, Ribbon, Quick Access Toolbar, Title Bar, Window Management, Tab Management, Scroll Bar, Status Bar, Ruler, Text Cursor, Page View, dan Account & Share. Berikut penjelasan 12 bagian tampilan yang sering digunakan pada Microsof

I. ETIKA DAN BUDAYA BERTELEPON DENGAN BAHASA INGGRIS | KORESPONDENSI | 9

  ETIKA DAN BUDAYA BERTELEPON DENGAN BAHASA INGGRIS 1 . Greet Professionally   Greet berarti menyapa. Menyapa secara profesional sangat diperlukan untuk memberikan kesan baik dan menjaga citra perusahaan. Ketika menyapa, sangat dianjurkan menggunakan sapaan bahasa Inggris yang baik dan benar sesuai yang telah dipelajari pada subbab sebelumnya.   Tidak jarang penelepon memberitahu asal negaranya atau ketika memerlukan identitasnya, kita akan menanyakan alamat perusahaannya. Jika kamu menguasai lebih dari satu bahasa asing, tetap gunakan bahasa Inggris untuk menyapa. Jika kamu mengetahui yang sedang kamu ajak bicara dalam telepon adalah orang Prancis atau Spanyol, tetap gunakan bahasa Inggris. Menggunakan bahasa lokal mereka dapat menyinggung dan memberikan kesan tidak profesional dalam bekerja.   2. Speak Necessarily   Speak necessarily artinya berbicaralah seperlunya. Klien atau personel perusahaan berskala internasional biasanya menjunjung tinggi kedisiplinan dan ket