JENIS TES KESEHATAN DI LINGKUNGAN KERJA
Jenis Tes Kesehatan
(Medical Check Up)
Tes kesehatan
(Medical Check Up) terdiri dari beberapa jenis antara lain sebagai berikut:
1.Medical Check Up Sebelum Kerja
Pemeriksaan
kesehatan ini dilakukan sebelum pekerja diterima kerja untuk bekerja pada
perusahaan tersebut.
2. Medical
Check Up Berkala
Pemeriksaan
kesehatan dilakukan secara berkala sekurang-kurangnya satu tahun sekali.
Pemeriksaan ini dilakukan sesuai dengan risiko bahaya yang terjadi di lapangan/
tempat bekerja.
3. Medical
Check Up Khusus
Pemeriksaan
kesehatan yang dilakukan pada pekerja atau golongan pekerja tertentu untuk
mendeteksi pengaruh pekerjaan terhadap karyawan. Biasanya medical check up ini
dilakukan terhadap beberapa kriteria orang sebagai berikut.
·
Pekerja yang sedang sakit atau mengalami kecelakaan
yang membutuhkan perawatan lebih dari 2 minggu.
·
Pekerja yang berusia di atas 40 tahun dan pekerja
disabilitas baik laki-laki atau perempuan.
·
Pekerja yang memiliki riwayat penyakit tertentu dan
membutuhkan pemeriksaan khusus sesuai kebutuhan.
·
Pekerja golongan tertentu, sebagai contoh pada
pilot yaitu pemeriksaan kesehatan bagi pilot serta awak kabin yang berhubungan
langsung dengan pesawat udara.
Medical
check up karyawan minimal dilakukan setiap satu tahun sekali.
Prosedur Tes
Kesehatan untuk Karyawan
Ketika Anda
melakukantes kesehatan untuk karyawan, Anda akan melakukan serangkaian
proses pengecekan kesehatan. Tentunya semua jenis pemeriksaan disesuaikan
dengan usia, jenis kelamin, jenis pekerjaan, serta kondisi kesehatan pekerja.
Dokter atau perawat akan bertanya suatu hal terkait pemeriksaan fisik. Berikut
tahapan medical check up karyawan:
1. Pemeriksaan
Riwayat Kesehatan
Prosedur pertama
yang Anda lewati adalah pemeriksaan riwayat kesehatan. Dokter akan bertanya
tentang riwayat kesehatan Anda. Beberapa pertanyaan tersebut ialah sebagai
berikut:
·
penyakit atau kondisi medis masa lalu dan saat ini
·
operasi atau prosedur medis sebelumnya
·
imunisasi masa lalu
·
obat-obatan dan pengobatan herbal yang sedang
dikonsumsi orang tersebut
·
tanda dan gejala saat ini
·
informasi gaya hidup, seperti pola makan dan serta
reproduksi
·
riwayat kondisi kesehatan atau penyakit keluarga
2. Pemeriksaan
Tanda Vital
Pemeriksaan
senjutnya ialah pemeriksaan tada vital. Dokter akan melakukan pemeriksaan pada
tanda vital pasien yang meliputi:
·
Laju pernapasan
·
Suhu tubuh
·
Tekanan darah
3. Pemeriksaan
Fisik
Pemeriksaan
ketiga ialah pemeriksaan
fisik. Pada
pemeriksaan fisik tergantung pada alasan pemeriksaan tersebut dilakukan.
Berikut beberapa di antaranya:
·
Pemeriksaan leher dan kepala
Biasanya
pasien akan diminta oleh dokter untuk membuka mulut dengan lebar untuk
memeriksa tenggorokan dan amandel. Lalu, dokter memeriksa kondisi gigi dan
gusi, telinga, hidung, mata, kelenjar getah bening, dan kelenjar tiroid
(kelenjar gondok).
·
Pemeriksaan paru
Dokter akan
memeriksa paru-paru dengan stetoskop untuk mengetahui kondisi paru-paru Anda.
·
Pemeriksaan jantung
Pemeriksaan
jantung dilakukan untuk mengetahui kondisi jantung Anda termasuk mendengar
suara jantung Anda dengan menggunakan stetoskop.
·
Pemeriksaan perut
Pemeriksaan
perut dilakukan untuk mendeteksi kelainan organ pencernaan serta mendengarkan
bunyi usus dengan stetoskop.
·
Pemeriksaan kulit
Pemeriksaan
kulit harus dilakukan secara teratur untuk mendeteksi kanker kulit. Pemeriksaan
ini sangat penting bagi orang-orang dengan faktor risiko kanker kulit, seperti
mereka yang memiliki riwayat kanker kulit dalam keluarga.
·
Pemeriksaan saraf
Pemeriksaan
saraf dilakukan untuk mengukur kekuatan otot, keseimbangan, dan reflek pada
tubuh.
Biasanya
dokter juga melakukan pemeriksaan tambahan lain. Pada pasien laki-laki
dilakukan pemeriksaan penis dan testis untuk melihat apakah ada peradangan atau
infeksi. Bagi pasien perempuan, biasanya akan dilakukan pengecekan payudara dan
organ kelamin. Sebenarnya pemeriksaan kesehatan akan disesuaikan berdasarkan
usia dan faktor risiko yang terjadi di lingkungan kerja. Misalnya, bagi
karyawan yang bekerja dengan kebisingan akan dilakukan pengecekan pendengaran
atau tes audiometri secara berkala. Atau bagi pekerja yang sering terpapar zat
kimia berbahaya akan dilakukan monitoring kadar zat kimia tersebut dalam darah