Pengertian
Keuangan
Pertama, mari kita bahas tentang
pengertian dari keuangan itu sendiri. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI) keuangan adalah
segala sesuatu yang bertalian dengan uang; seluk beluk uang; urusan uang; atau
keadaan uang.
TUJUAN PENCATATAN KEUANGAN
1.
Untuk mengetahui kondisi data keuangan di
masa lampau (data historis)
2.
Untuk mengetahui kondisi data keuangan
saat ini (data up to date)
3.
Untuk merencanakan keuanga yang akan
dijalankan di masa yang akan datang
FUNGSI BUKTI TRANSAKSI KEUANGAN
1.
Untuk mengetahui siapa yang bertanggung
jawab atas timbulnya suatu transaksi
2.
Sebagai alat bukti tertulis yang berisi
data informasi keuangan
3.
Sebagai pedoman untuk pembuatan laporan keuangan
4.
Menghindari terjadinya manipulasi data
keuangan
5.
Menghindari terjadinya penggandaan data
bukti transaksi
Setelah mengetahui pentingya pembukuan, tentu harus dapat mengerti
bagaimana melakukan pembukuan tersebut, setidaknya taraf yang sederhana.
Apa pun pemasukan dan pengeluaran perusahaan, mulai sekarang harus dicatat.
Itulah yang paling sederhana. Paling tidak Anda punya cash-flow (aliran kas), profit and lost (rugi
laba), serta neraca sederhana.
1. Arus Kas
Arus kas atau aliran kas adalah catatan harian mengenai pengeluaran dan
pemasukan keuangan dari usaha yang dijalankan. Diusahakan setiap ada
pengeluaran dan pemasukan itu harus dicatat.
Catatan mengenai arus kas sangatlah penting. Pasalnya, catatan arus kas
merupakan bahan dasar untuk membuat laporan keuangan yang lain. Dari
catatan sederhana inilah suatu usaha bisa dianalisis. Sebaiknya, dibedakan buku
untuk pos pengeluaran dan pendapatan. Dari catatan harian ini dapat membuat
rekapitulasi per bulan. Inilah yang disebut laporan arus kas (cash-flow).
Sebelum memulai usaha, juga dapat membuat proyeksi aliran kas ini, yaitu
perkiraan aliran kas berdasarkan asumsi-asumsi pengeluaran dan pemasukan dari
usaha yang hendak ditekuni. Proyeksi aliran kas ini berguna untuk mengetahui
berapa banyak modal yang harus disetor di awal dan dicadangkan selama
usaha berjalan. Juga berapa lama waktu yang diperlukan untuk bisa balik modal.
Di luar itu, proyeksi aliran kas nantinya juga berguna ketika usaha
sudah mulai berjalan dengan benar.
2. Laporan Rugi Laba
Berdasarkan catatan aliran kas tersebut, dapat membuat laporan rugi
laba. Laporan rugi laba ini berisi pendapatan dikurangi dengan biaya-biaya
sehingga diketahui apakah usaha tersebut mengalami keuntungan atau mungkin
mengalami kerugian. Perlu diingat mengeluarkan faktor aset, modal, barang, dan
utang dari laporan keuangan ini.
Untuk pembukuan sederhana dapat digunakan metode garis lurus.
Asumsi metode ini: menganggap sebuah barang mempunyai masa pakai
tertentu dan nilai penyusutannya adalah pembagian antara harga pembeliannya
dengan masa pakainya.
Bila hasilnya ternyata rugi, dapat mengevaluasi peyebab kerugiannya.
Selanjutnya, dapat memutuskan apakah penyebab kerugian tersebut dapat diatasi
atau malah harus menutup usaha tersebut untuk mencegah kerugian lebih lanjut.
3. Neraca
Neraca penting dibuat setidaknya setahun sekali, untuk mengetahui nilai
perusahaan dari waktu ke waktu. Saat awal perusahaan, neraca perusahaan
biasanya hanya terdiri dari modal awal dan utang serta aset yang diperoleh dari
belanja modal tersebut. Aset termasuk sebagai aktiva, sementara utang dan modal
masuk sebagai pasiva.
Seiring waktu, aset perusahaan bisa bertambah, bisa pula terjadi
utang-piutang, atau cadangan kas menjadi berkurang atau bertambah, dan lain-lain.
Nilai perusahaan bisa saja bertambah atau berkurang karena perusahaan mengalami
keuntungan atau kerugian.