MENGENAL MANAJEMEN KAS
Manajemen kas adalah proses pengumpulan dan pengaturan kas perusahaan. Selain itu manajemen kas juga meliputi proses pemanfaatan kas untuk investasi jangka pendek maupun jangka panjang.
Manajemen kas merupakan kunci dalam menjaga stabilitas dan solvabilitas (kesanggupan untuk membayar utang) perusahaan. Bendahara perusahaan atau manajer keuangan seringkali bertanggung jawab terhadap keseluruhan manajemen kas dan tanggung jawab lainnya yang berkaitan dengan kesanggupan membayar utang.
Agar lebih memahami manajemen kas maka harus memahami arus kas berikut penjelasan arus kas.
Arus Kas
Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia definisi arus kas adalah “Arus kas adalah arus masuk dan arus keluar atau setara kas” Dari definisi diatas dapat kita ketahui bahwa arus kas merupakan jumlah kas yang mengalir masuk dan keluar dari suatu perusahaan dalam suatu periode tertentu. Dengan kata lain, arus kas adalah perubahan yang terjadi dalam perkiraan kas suatu periode tertentu.
Aliran kas masuk (cash inflow) merupakan aliran sumber – sumber darimana kas diperole.
Arus kas keluar (cash outflow) merupakan kebutuhan kas untuk pembayaran – pembayaran”.
Arus kas masuk dan arus kas keluar masing – masing terbagi menjadi dua :
Arus kas masuk (cash inflow)
- Bersifat rutin, misalnya :penerimaan dari hasil penjualan secara tunai, penerimaan piutang yang telah dijadwalkan sesuai dengan penjualan kredit yang dilakukan, dan lain – lain.
- Bersifat tidak rutin, misalnya : penerimaan uang sewa gedung, penerimaan modal saham, penerimaan utang atau kredit, penerimaan bunga, dan lain – lain.
Arus kas keluar (cash outflow)
- Bersifat rutin, misalnya : pembelian bahan baku dan bahan pembantu, membayar upah dan gaji, membeli peralatan kantor habis pakai, dan lain – lain.
- Bersifat tidak rutin, misalnya : pembelian aktiva tetap, pembayran angsuran utang, pembayaran dividen, dan lain – lain.
Kelebihan arus kas masuk terhadap arus kas keluar merupakan saldo kas yang akan tertahan di dalam perusahaan. Besarnya saldo kas ini akan mengalami perubahan dari waktu ke waktu. Jumlah saldo kas perusahaan akan meningkat apabila arus kas masuk yang berasal dari penjualan tunai dan kredit dapat terkumpul lebih besar dari pada arus kas keluar untuk bahan mentah, tenaga kerja, dan biaya lainnya.
Makin besar jumlah kas perusahaan berarti perusahaan mempunyai risiko yang lebih kecil untuk tidak memenuhi kewajibannya. Tetapi tidak berarti bahwa perusahaan harus mempertahankan persediaan kas yang besar, karena semakin besar jumlah kas akan semakin besar uang kas yang menganggur