PROSES PENYUSUNAN ANGGARAN
Berikut ini terdapat beberapa proses penyusunan anggaran, yaitu sebagai
berikut:
1. Departemen Anggaran
Departemen anggaran adalah departemen yang bertugas mengadministrasikan
aliran informasi sistem pengendalian melalui anggaran, fungsi :
- Menerbitkan prosedur dan formulir untuk
penyusanan anggaran
- mengkoordinasikan dan menerbitkan setiap
asumsi-asumsi dasar yang dikeluarkan kantor pusat untuk digunakan dalam
menyusun anggaran
- Menjamin bahwa informasi di komunikasikan
secara wajar diantara unit-unit organisasi yang saling berhubungan.
- Membantu pusat-pusat pertanggung jawaban
didalam menyusun anggaran
- Menganalisis usulan anggaran dan membuat
rekomendasi, pada penyususan anggaran dan manajemen puncak.
- Menangani proses pembuatan repisi anggaran
selama tahun tersebut
- Menganalisis laporan prestasi sesungguhnya
dibandingkan anggarannya, menginterprestasiakan hasilnya dan menyiapkan
laporan ringkas untruk manajemen puncak.
- Mengkoordinasikan dan secara fungsional
mengendalikan pekerjaan departement anggaran Di eselon yang lebih rendah
2. Komite Anggaran
Adalah komite yang dibentuk oleh manajemen puncak untuk
mengkoordinasikan proses manajemen dalam penyusunan anggaran. Tugas komite
anggran :
- Mengusulkan kepada manajemen puncak mengenai
pedoman umum penyusunan anggran.
- Menyebarkan pedoman tersebut setelah disetujui
manajemen puncak.
- Mengkoordinasikan berbagai usulan anggaran
yang disusun secara terpisah oleh berbagai uinit organisasi.
- Menyelesaikan perbedaan yang timbul diantara
usulan anggraan.
- Menyerahkan anggaran final pada manajemen
puncak dan dewan komisaris untuk di sahkan.
- Mendistribusikan anggaran yang telah di sahkan
kepada berbagai unit organisasi.
Tipe Anggaran
Berikut ini terdapat beberapa tipe anggaran, yaitu sebagai berikut:
1. Ceiling Budget
Tipe anggaran yang dipakai untuk tujuan-tujuan pengawasan dinamakan
Ceiling Budget. Anggaran jenis ini mengawasi suatu instansi secara langsung
dengan cara menentukan batas-batas pengeluaran melalui peraturan
penggunaan/pemberian, atau secara tidak langsung dengan cara membatasi
penghasilan instansi pada sumber yang diketahui dan jumlah yang terbatas.
2. A Line-Item Budget
Tipe ini menggolongkan pengeluaran-pengeluaran berdasarkan jenis,
digunakan untuk mengawasi jenis-jenis pengeluaran dan juga jumlah totalnya.
3. Performance and Program Budgets
Tipe ini berguna untuk menspesifikasi
aktivitas-aktivitas atau program-program berdasarkan mana dana digunakan, dan
dengan cara demikian membantu dalam evaluasinya. Dengan cara memisahkan
pengeluaran-pengeluaran berdasarkan fungsi (seperti kesehatan atau keamanan
public) atau berdasarkan jenis pengeluaran (seperti kepegawaian dan peralatan)
atau berdasarkan sumber penghasilan seperti pajak kekayaan atau biaya-biaya
pemakaian (user fees), para administrator dan para anggota legislatif bisa
mendapatkan laporan-laporan yang tepat mengenai transaksi-transaksi keuangan,
untuk mempertahankan baik efisiensi ke dalam maupun pengawasan dari luar.
Contoh Anggaran
Sejati Sejahtera ingin membuat ramalan penjualan tahun 2020. Adapun data
jualan actual selama 4 tahun terakhir sebagai berikut :
Tahun |
Penjualan |
2016 |
4,400 Unit |
2017 |
4,000 Unit |
2018 |
3,800 Unit |
2019 |
3,900 Unit |
∑ |
16,100 Unit |
Pada Tahun 2020 Perusahaan berencana menjual satu jenis barang dengan
harga jual per unit @ sebesar Rp. 100. Harga jual / unit tiap triwulan tahun
2020 mendatang diperkirakan naik 10% dari triwulan dibelakangnya. Perkiraan
jualan triwulan I = 30 %, II = 20 % , III = 20 % dan IV = 30 %.
Berdasarkan data diatas, buatlah ramalan jualan tahun 2020 dengan metode
kuadrat terkecil dan susunlah anggaran jualan tiap triwulannya.
Jawab :
- Ramalan penjualan menggunakan metode kuadrat
terkecil.
n |
Tahun |
Penjualan ( Y ) |
X |
X2 |
XY |
1 |
2016 |
4,400 Unit |
|||
2 |
2017 |
4,000 Unit |
1 |
1 |
4,000 |
3 |
2018 |
3,800 Unit |
2 |
4 |
7,600 |
4 |
2019 |
3,900 Unit |
3 |
9 |
11,700 |
∑ |
16,100 Unit |
6 |
14 |
23,300 |
persamaan garis lurus metode kuadrat terkecil : a + bX
n ∑ XY – ∑X ∑Y
Cari b
: ———————————–
n ∑X2 – ( ∑X )2
b = ( 4 * 23,300 ) – ( 6 * 16,100) / ( 4 * 14 ) – ( 6 ) 2
= 93,200 – 96,600 / 56 – 36
= – 3,400 / 20
= – 170
Cara Cari a = ∑Y / n – b ∑X / n
a = 16,100 / 4 – ( – 170
) 6 /4
= 4025 + 255
= 4280
Jadi persamaan garis lurus metode kuadrat terkecil : a + bX
Ramalan Penjualan 2020 = 4,280 + ( – 170* 4 )
= 4,280 – 680
= 3,600 Unit.
Anggaran Penjualan
Perkiraan Penjualan Triwulan I :
30 % * 3,600 * Rp. 100 = Rp. 108,000
Perkiraan Penjualan Triwulan II :
20 % * 3,600 * Rp.100 = Rp. 72,000
Perkiraan Penjualan Triwulan III :
20% * 3,600 * Rp.100 = Rp. 72,000
Perkiraan Penjualan Triwulan IV :
30% * 3,600 * Rp. 100 = Rp. 108,000
Anggaran Penjualan Setahun adalah Rp. 360,000